"Dengan negosiasi yang pintar dan kreatif, Anda akan memperkaya perusahaan Anda dengan berjuta juta rupiah".
Inilah 20 taktik yang dapat dikenali yang merupakan favorit bagi para eksekuti.
1. Lelang
Eksekutif yang menerapkan taktik ini akan sekaligus berhubungan dengan banyak calon mitra bisnisnya . Mereka itu bersaing sendiri sesama mereka dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh eksekutif tadi.
2. Kalah untuk menang
Dalam hal ini sang eksekutif akan megalah dalam hal-hal tertentu sehingga ia mengesankan ia seorang yang baik hati dan lemah . Tetapi karena sikapnya itu, justru si calon mitra bisnis menjadi lengah. Dengan berkembangnya kelemahan lawan , sedikit-demi sedikit si eksekutif akan menggoalkan konsesi-konsesi , sehingga pada suatu saat justru dialah yang sesungguhnya berkuasa.
3. Ya Atau Tidak
Dengan taktik ini sang eksekuti akan memberikan ultimatum kepada calon mitra bisnisnya untuk menerima apa yang ia tawarkan persis apa adanya, atau menyetop negosiasi sampai disitu. Ultimatum(ancaman) itu dibawakannya dengan mimik yang serius, sehingga tidak jarang calon mitra bisnis menjadi khawatir negosiasi atau peluang kerjasama bisnis sungguh-sungguh tidak akan berlanjut.
4. Lebih Seriuslah
Eksekutif yang menerapkan taktik ini akan bersikap penawaran-penawaran yang diajukan calon mitra bisnisnya baru sebagai atau tarap pemanasan. Ia selanjutnya akan mengatakan :"Okey, berhentilah anda bercanda. Coba ajukan penawaran Anda yang sungguh-sungguh."
5. Pot Besar
Dalam taktik ini sang eksekutif akan memasang persyaratan akan amat sangat tinggi pada saat memulai negosiasi. Dengan demikian walau si calon mitra bisnis rasanya sudah berjuang habis-habisan memenangkan banyak konsesi , tokh kemenangan sebenarnya masih ada dipihak sang eksekutif
6. Kami Yang Terhebat
Dengan taktik ini sang eksekutif akan banyak membualkan keberhasilan-keberhasilan diwaktu lampau dalam rangka menciptakan kesan hebatnya yang luar biasa. Tidak jarang karena hal itu , sang calon mitra bisnis menjadi merasa amat kecil di hadapannya , sehingga dengan "ikhlas " menerima begitu saja persyaratan yang diajukan..
7. Persediaan Terbatas
Dalam dunia dagang, taktik ini sering digunakan . Penjual akan mengatkan bahwa persediaan barang sangat terbatas karena laku keras. Dengan demikian akan timbul kesan bila tidak segera dibeli, ia akan kehabisan barang.
8. Batas Waktu
Setelah mengemukakan persyaratan yang diminta, lalu menetapkan batas waktu berlakunya penawaran itu.
9. Uang Tipuan
Menyatkan harga selalu dalam jumlah persen, tdak dalam jumlah nominal yang harus dibayar oleh konsumen supaya terkesan murah.
10. Lihat saja Catatan
Untuk meyakinkan relasi bisnisnya, eksekutif yang mempergunakan taktik ini selalu memperlihatkan catatan traksaksi yang lalu, kadang-kadang transaksi yang diperlihatkan fiktif.
11. Bersabar
Bersabar menunggu relasi bisnis menyetujui keinginannya beserta syarat-syarat yang diajukannya, bahkan kadang-kadang pura-pura tidak terlalu mengharapkan terjadi kesepaktan.
12. Tekanan Terus-menerus
Terus menerus melancarkan serangan dengan tawara-tawarannya. Sejak permulaan negosiasi ia sudah menyerang , dan ini dipertahankannya terus sampai sang calon mitra bisnis bertekuk lutut.
13. Menggigit Sedikit Demi sedikit
Tanpa menampakan kelemahan atau kekalahannya, eksekutif dengan taktik ini akan berusaha memenangkan negosiasi sedikit-demi sedikit . Dengan begini calon mitra bisnis tidak sadar banyak konsesi telah dilepaskan.
14. Nambah Ekstra
Dengan taktik ini sang eksekutif mencoba untuk menambahkan kemenangan (konsesi) pada saat terakhir , walau negosiasi sebenarnya telah berakhir dan kontrak sudah siap untuk ditandatangani . Konsesi ini biasanya ditambahkan seolah-olah suatu hadiah karena sudah "jabat tangan negosiasi", bukan bagian negosiasi itu sendiri.
15. Lambungkan Bola Rendah
Penawaran dimulai dengan harga rendah dan persyartan ringan , tetapi setelah diterima, ia akan segera menawrkan hal-hal lain yang berkaitan dengan persyaratan tadi.Bila tidak hati-hati, seorang mitra bisnis akan terperangah setelah menyadari dirinya telah terikat oleh banyak persyaratan.
16. Membuka Kartu Lawan
Dengan taktik ini, sang eksekutif berusaha secara lihai membuka rahasia calon mitra bisnis, sehingga memperlihatkan minatnya terhadap apa yang ia tawarkan, tanpa berhasil menutup-nutupinya lagi.
17. Pura-pura Batal
Dengan taktik ini sang eksekutif akan menyatkan bahwa mereka telah membatalkan atau menarik diri dari negosiasi . Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnis, ia sesungguhnya tetap berjuang untuk mencapai tujuannya.
18. Pura-pura Tidak Cocok
Dengan menemukan cacat-cacat kecil dalam penawaran, maka mitra usaha lalu berpura-pura tidak cocok, kecuali bila menurunkan syarat-syaratnya.
19. Menipu (Faking)
Menciptakan kesan, seolah-olah dia tahu bahwa pihak lain menawarkan dengan harga lebih tinggi serta persyaratan yang menyulitkan, padahal sebetulnya dia tidak tahu sama sekali.
20. Memberi Pilihan
Agar penawaran disetujui oleh calon mitra usaha karena tidak sepakat dengan nilai penawaran serta persyaratan yang tidak bisa diterima, yaitu dengan emberi pilihan yang ditawarkan, dan biasanya walaupun dengan harga lebih murah bahkan kadang-kadang dibawah harga yang disanggupi mitra bisnis dan dengan persyaratan yang lebih lunak. Tapi sebenarnya kualitas yang ditawarkan jauh lebih rendah dari penawaran yang pertama.
Inilah 20 taktik yang dapat dikenali yang merupakan favorit bagi para eksekuti.
1. Lelang
Eksekutif yang menerapkan taktik ini akan sekaligus berhubungan dengan banyak calon mitra bisnisnya . Mereka itu bersaing sendiri sesama mereka dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh eksekutif tadi.
2. Kalah untuk menang
Dalam hal ini sang eksekutif akan megalah dalam hal-hal tertentu sehingga ia mengesankan ia seorang yang baik hati dan lemah . Tetapi karena sikapnya itu, justru si calon mitra bisnis menjadi lengah. Dengan berkembangnya kelemahan lawan , sedikit-demi sedikit si eksekutif akan menggoalkan konsesi-konsesi , sehingga pada suatu saat justru dialah yang sesungguhnya berkuasa.
3. Ya Atau Tidak
Dengan taktik ini sang eksekuti akan memberikan ultimatum kepada calon mitra bisnisnya untuk menerima apa yang ia tawarkan persis apa adanya, atau menyetop negosiasi sampai disitu. Ultimatum(ancaman) itu dibawakannya dengan mimik yang serius, sehingga tidak jarang calon mitra bisnis menjadi khawatir negosiasi atau peluang kerjasama bisnis sungguh-sungguh tidak akan berlanjut.
4. Lebih Seriuslah
Eksekutif yang menerapkan taktik ini akan bersikap penawaran-penawaran yang diajukan calon mitra bisnisnya baru sebagai atau tarap pemanasan. Ia selanjutnya akan mengatakan :"Okey, berhentilah anda bercanda. Coba ajukan penawaran Anda yang sungguh-sungguh."
5. Pot Besar
Dalam taktik ini sang eksekutif akan memasang persyaratan akan amat sangat tinggi pada saat memulai negosiasi. Dengan demikian walau si calon mitra bisnis rasanya sudah berjuang habis-habisan memenangkan banyak konsesi , tokh kemenangan sebenarnya masih ada dipihak sang eksekutif
6. Kami Yang Terhebat
Dengan taktik ini sang eksekutif akan banyak membualkan keberhasilan-keberhasilan diwaktu lampau dalam rangka menciptakan kesan hebatnya yang luar biasa. Tidak jarang karena hal itu , sang calon mitra bisnis menjadi merasa amat kecil di hadapannya , sehingga dengan "ikhlas " menerima begitu saja persyaratan yang diajukan..
7. Persediaan Terbatas
Dalam dunia dagang, taktik ini sering digunakan . Penjual akan mengatkan bahwa persediaan barang sangat terbatas karena laku keras. Dengan demikian akan timbul kesan bila tidak segera dibeli, ia akan kehabisan barang.
8. Batas Waktu
Setelah mengemukakan persyaratan yang diminta, lalu menetapkan batas waktu berlakunya penawaran itu.
9. Uang Tipuan
Menyatkan harga selalu dalam jumlah persen, tdak dalam jumlah nominal yang harus dibayar oleh konsumen supaya terkesan murah.
10. Lihat saja Catatan
Untuk meyakinkan relasi bisnisnya, eksekutif yang mempergunakan taktik ini selalu memperlihatkan catatan traksaksi yang lalu, kadang-kadang transaksi yang diperlihatkan fiktif.
11. Bersabar
Bersabar menunggu relasi bisnis menyetujui keinginannya beserta syarat-syarat yang diajukannya, bahkan kadang-kadang pura-pura tidak terlalu mengharapkan terjadi kesepaktan.
12. Tekanan Terus-menerus
Terus menerus melancarkan serangan dengan tawara-tawarannya. Sejak permulaan negosiasi ia sudah menyerang , dan ini dipertahankannya terus sampai sang calon mitra bisnis bertekuk lutut.
13. Menggigit Sedikit Demi sedikit
Tanpa menampakan kelemahan atau kekalahannya, eksekutif dengan taktik ini akan berusaha memenangkan negosiasi sedikit-demi sedikit . Dengan begini calon mitra bisnis tidak sadar banyak konsesi telah dilepaskan.
14. Nambah Ekstra
Dengan taktik ini sang eksekutif mencoba untuk menambahkan kemenangan (konsesi) pada saat terakhir , walau negosiasi sebenarnya telah berakhir dan kontrak sudah siap untuk ditandatangani . Konsesi ini biasanya ditambahkan seolah-olah suatu hadiah karena sudah "jabat tangan negosiasi", bukan bagian negosiasi itu sendiri.
15. Lambungkan Bola Rendah
Penawaran dimulai dengan harga rendah dan persyartan ringan , tetapi setelah diterima, ia akan segera menawrkan hal-hal lain yang berkaitan dengan persyaratan tadi.Bila tidak hati-hati, seorang mitra bisnis akan terperangah setelah menyadari dirinya telah terikat oleh banyak persyaratan.
16. Membuka Kartu Lawan
Dengan taktik ini, sang eksekutif berusaha secara lihai membuka rahasia calon mitra bisnis, sehingga memperlihatkan minatnya terhadap apa yang ia tawarkan, tanpa berhasil menutup-nutupinya lagi.
17. Pura-pura Batal
Dengan taktik ini sang eksekutif akan menyatkan bahwa mereka telah membatalkan atau menarik diri dari negosiasi . Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnis, ia sesungguhnya tetap berjuang untuk mencapai tujuannya.
18. Pura-pura Tidak Cocok
Dengan menemukan cacat-cacat kecil dalam penawaran, maka mitra usaha lalu berpura-pura tidak cocok, kecuali bila menurunkan syarat-syaratnya.
19. Menipu (Faking)
Menciptakan kesan, seolah-olah dia tahu bahwa pihak lain menawarkan dengan harga lebih tinggi serta persyaratan yang menyulitkan, padahal sebetulnya dia tidak tahu sama sekali.
20. Memberi Pilihan
Agar penawaran disetujui oleh calon mitra usaha karena tidak sepakat dengan nilai penawaran serta persyaratan yang tidak bisa diterima, yaitu dengan emberi pilihan yang ditawarkan, dan biasanya walaupun dengan harga lebih murah bahkan kadang-kadang dibawah harga yang disanggupi mitra bisnis dan dengan persyaratan yang lebih lunak. Tapi sebenarnya kualitas yang ditawarkan jauh lebih rendah dari penawaran yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar